METRO, HD - Kepala Dikbudpora Metro membantah atas tudingan sering menghilang
atau sulit ditemui.
photo by roby
"Saya tidak menghilang, saya menjalankan tugas kerja diluar kantor, kalo
ingin ada yang ditanyakan silahkan saja kebidangnya masing-masing," tegas,
Kepala Dikbudpora Metro, Bangkit Haryo Utomo, ketika ditemui Harian Detik, usai
menghadiri Konferensi Pengurus PGRI Kota Metro Masa Bakti 2016 – 2020, diaula
Dikbudpora Metro, Kamis (08/09).
Diirinya menjelaskan, apabila adanya agenda kerja diluar, dirinya harus mengisi acara diluar. "Kalo ada acara diluar, saya terpaksa harus keluar dari dinas, kalo ada agenda didinas, ya saya hadiri, seperti saat ini saya selalu hadir setiap acara," bebernya.
“Ia pun menjelaskan, apabila terdapat pertanyaan yang ingin dikonfirmasi, silahkan kebidangnya. Semua sudah ada tugasnya masing-masing. "Kalo menanyakan masalah DAK, silahkan saja Paara Jurnalis, ke bidang Dikdas, atau perencanaan yang membawahi persoalan tersebut," katanya.
Hal senada juga disampaikan Seketaris Dikbudpora Metro, Kayadi mengatakan, persoalan bergulirnya program DAK 2016 ada pada bagian perencanaan. "Silakan ke Perencanaan saja , saya kurang paham, dan tidak hafal satu persatu jumlah dan sekolah mana saja yang mendapatkan bantuan tersebut," dalihnya.
Namun, sayanya, ketika diteruskan konfirmasi ke kabid Perencaanaan Dikbudpora Metro, tak ada satupun yang dapat ditemui, karena kondisi. Pintu ruangan terkunci, hingga beberapa jam menunggu pegawai tak ada yang keluar.
Tak jauh berbeda, ketika akan menemuin Kabid pendidikan dasar (Dikdas) Dibudpora, Dewi, juga tidak dapat ditemui, dengan alasan tidak berada dikantor sedang ke Pemda. Hingga keesokan harinya pada Jumat, Harian Detik tidak dapat menemuin Kabid dikdas. "Ibu sedang keluar, gak ada diruangan," kata salah seorang staf diruangan tersebut.
Diirinya menjelaskan, apabila adanya agenda kerja diluar, dirinya harus mengisi acara diluar. "Kalo ada acara diluar, saya terpaksa harus keluar dari dinas, kalo ada agenda didinas, ya saya hadiri, seperti saat ini saya selalu hadir setiap acara," bebernya.
“Ia pun menjelaskan, apabila terdapat pertanyaan yang ingin dikonfirmasi, silahkan kebidangnya. Semua sudah ada tugasnya masing-masing. "Kalo menanyakan masalah DAK, silahkan saja Paara Jurnalis, ke bidang Dikdas, atau perencanaan yang membawahi persoalan tersebut," katanya.
Hal senada juga disampaikan Seketaris Dikbudpora Metro, Kayadi mengatakan, persoalan bergulirnya program DAK 2016 ada pada bagian perencanaan. "Silakan ke Perencanaan saja , saya kurang paham, dan tidak hafal satu persatu jumlah dan sekolah mana saja yang mendapatkan bantuan tersebut," dalihnya.
Namun, sayanya, ketika diteruskan konfirmasi ke kabid Perencaanaan Dikbudpora Metro, tak ada satupun yang dapat ditemui, karena kondisi. Pintu ruangan terkunci, hingga beberapa jam menunggu pegawai tak ada yang keluar.
Tak jauh berbeda, ketika akan menemuin Kabid pendidikan dasar (Dikdas) Dibudpora, Dewi, juga tidak dapat ditemui, dengan alasan tidak berada dikantor sedang ke Pemda. Hingga keesokan harinya pada Jumat, Harian Detik tidak dapat menemuin Kabid dikdas. "Ibu sedang keluar, gak ada diruangan," kata salah seorang staf diruangan tersebut.
“Pengamat Pendidikan Provinsi Lampung Rudi Murni sangat Menyayangkan dengan tingkah
laku para pejabat di Kota metro , ini sama Saja para Pejabat Pendidikan itu
mempersulit para Kuli Tinta untuk menanyakan Prihal Pendidikan serta Kemajuan
Pendidikan di Kota Metro Ujar Rudi di Kampus jalan Zainal Abidin Pagar Alam
Bandar Lampung.
Masih Menurut Rudi sudah seharusnya Walikota Metro mencopot
, Pejabat yang sulit ditemui oleh Jurnalis dari Media mana Saja , Harus menemui
untuk kemajuan Kota Metro tentang Pendidikan .
Kami dari Kampus akan mendatangi Walikota Prihal Pejabat Pendidkan yang sulit
ditemukan oleh para Jurnalis ,Kami juga akan membawa Para Jurnalis yang di
abaikan oleh pejabat Pendidikan Kota Metro. Jurnalis adalah Ampat Pilar
penopong Negara, (Hermi,Roby).