PROVINSI, HD –
photo by hermi Jl. Jati Agung Lamsel
Setelah sekian tahun dalam kondisi rusak parah, kini jalan
provinsi P Senopati yang berada di Jatimulyo Kec Jati Agung Lamsel kini
diperbaiki, Sabtu (10/09).
Namun ironisnya, proyek tender pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan beberapa Kab/kota, seperti Bandar Lampung, Lamsel, Lamtim, dan Metro itu, terkesan setengah hati.
Pasalnya, jalan yang sangat vital tersebut, dibangun hanya beberapa ruas saja, dan itupun hanya dilakukan tambal sulam, tidak dilakukan pengecoran. Padahal kondisi jalan sangat memprihatinkan dan rentan mengalami kerusakan kembali mengingat lalu lalang kendaran yang sangat padat dan banyaknya dilalui kendaraan berat. Selain itu dibeberapa lintasan tersebut nantinya juga akan dijadikan transit dalam pengoperasian Jalan Tol Sumatera yang saat ini pembangunan sedang dilakukan.
Dari pantauan Harian Detik, kerusakan jalan provinsi tersebut sejak 3-4 tahun lalu, dan yang terparah dimulai dari perbatasan antara Way kandis bandar lampung hingga Pasar sayur induk Jatimulyo Lampung Selatan yang juga berada dipinggir jalan. Selain itu, kondisi terparah juga berada pada titik lintasan yang mengarah ke Kota Metro dimulai dari pasar Karang anyar Lamsel, hingga Kibang Lamtim. Namun proses tambal sulam selalu dilakukan setengah-setengah. Seperti halnya pembangunan jalan kali ini yang dilakukan beberapa ratus meter yang berada di perbatasan Waykandis sampai balai desa Jatimulyo, sementara kerusakan terparah hingga pasar sayur jatimulyo, dan itupun tidak dilakukan perbaikan, material maupun alat berat sudah tidak berada dilokasi.
Selain itu, proyek juga disinyalir seperti siluman (tidak jelas) dikarenakan sepanjang jalan tidak terdapat adanya papan proyek pembangunan, sehingga tidak diketahui pihak perusahan yang menangani proyek tersebut.
Warga yang berada dilokasi itupun menanggapinya dengan beragam, seperti halnya Waluyo pedagang yang berjualan dipasar tersebut merasa tidak puas dengan apa dilakukan pemerintah saat ini.
"Saya asli warga sini, dan saya tau, di Pemerintahan pak Bupati Zainudin saat ini ingin memberikan bukti janjinya yang dahulu, tapi jangan tanggung seperti ini, kalo jalan hingga pasar tidak diperbaiki maka kondisi pasar akan semakin semeraut karna kemacetan dan diperparah dengan kondisi jalan yang rusak," tegas, pria tesebut sembari mengingatkan wilayah tersebut sebelumnya menjadi basis Pilkada Bupati tepilih saat ini.
Hal senada juga disampaikan Reda, pegawai karyawan swasta yang setiap harinya melintasi jalan tersebut. Ia saat bersyukur atas perbaikan jalan saat ini, karena dapat mempermudah perjalananya untuk beraktifitas. "Ya saya senang, karena sudah tidak rusak, walaupun kita tidak tau kualitas jalanya seperti apa nantinya, dan bertahan berapa lama. Tapi setidaknya sudah mulai diperbaiki," ungkapnya. (Tim/Hermi).
Namun ironisnya, proyek tender pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan beberapa Kab/kota, seperti Bandar Lampung, Lamsel, Lamtim, dan Metro itu, terkesan setengah hati.
Pasalnya, jalan yang sangat vital tersebut, dibangun hanya beberapa ruas saja, dan itupun hanya dilakukan tambal sulam, tidak dilakukan pengecoran. Padahal kondisi jalan sangat memprihatinkan dan rentan mengalami kerusakan kembali mengingat lalu lalang kendaran yang sangat padat dan banyaknya dilalui kendaraan berat. Selain itu dibeberapa lintasan tersebut nantinya juga akan dijadikan transit dalam pengoperasian Jalan Tol Sumatera yang saat ini pembangunan sedang dilakukan.
Dari pantauan Harian Detik, kerusakan jalan provinsi tersebut sejak 3-4 tahun lalu, dan yang terparah dimulai dari perbatasan antara Way kandis bandar lampung hingga Pasar sayur induk Jatimulyo Lampung Selatan yang juga berada dipinggir jalan. Selain itu, kondisi terparah juga berada pada titik lintasan yang mengarah ke Kota Metro dimulai dari pasar Karang anyar Lamsel, hingga Kibang Lamtim. Namun proses tambal sulam selalu dilakukan setengah-setengah. Seperti halnya pembangunan jalan kali ini yang dilakukan beberapa ratus meter yang berada di perbatasan Waykandis sampai balai desa Jatimulyo, sementara kerusakan terparah hingga pasar sayur jatimulyo, dan itupun tidak dilakukan perbaikan, material maupun alat berat sudah tidak berada dilokasi.
Selain itu, proyek juga disinyalir seperti siluman (tidak jelas) dikarenakan sepanjang jalan tidak terdapat adanya papan proyek pembangunan, sehingga tidak diketahui pihak perusahan yang menangani proyek tersebut.
Warga yang berada dilokasi itupun menanggapinya dengan beragam, seperti halnya Waluyo pedagang yang berjualan dipasar tersebut merasa tidak puas dengan apa dilakukan pemerintah saat ini.
"Saya asli warga sini, dan saya tau, di Pemerintahan pak Bupati Zainudin saat ini ingin memberikan bukti janjinya yang dahulu, tapi jangan tanggung seperti ini, kalo jalan hingga pasar tidak diperbaiki maka kondisi pasar akan semakin semeraut karna kemacetan dan diperparah dengan kondisi jalan yang rusak," tegas, pria tesebut sembari mengingatkan wilayah tersebut sebelumnya menjadi basis Pilkada Bupati tepilih saat ini.
Hal senada juga disampaikan Reda, pegawai karyawan swasta yang setiap harinya melintasi jalan tersebut. Ia saat bersyukur atas perbaikan jalan saat ini, karena dapat mempermudah perjalananya untuk beraktifitas. "Ya saya senang, karena sudah tidak rusak, walaupun kita tidak tau kualitas jalanya seperti apa nantinya, dan bertahan berapa lama. Tapi setidaknya sudah mulai diperbaiki," ungkapnya. (Tim/Hermi).