METRO, HD - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8
Metro, Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara, saat ini sedang membangun
masjid di komplek sekolah itu dan butuh uluran tangan para dermawan, Pembangunan itu
dilakukan, sebagai upaya peningkatan kegiatan iman dan taqwa di sekolah yang
umumnya guru dan siswa mayoritas muslim.
Kepala
SMPN 8 Metro, Slamet mengatakan, pembangunan masjid di komplek SMPN 8 Metro,
sudah sejak lama diupayakan, mengingat saat ini saja siswa dan guru, total
mencapai 592 orang, sedangkan 90% di antaranya beragama Islam. “Musolah yang
selama ini menampung kegiatan keagamaan sudah tak memenuhi kebutuhan, jadi kita
upayakan bangunan Masjid,” kata Slamet kepada Harian Detk, Saptu (22/10) di
ruang kerjanya kemarin.
Diharapkan,
pembangunan masjid akan mampu meningkatkan semangat beragama di kalangan guru
dan siswa, misalnya melalui sholat zhuhur berjamaah, holat Jum'at berjamaah
serta sebagai sarana dakwah bagi pembinaan mental siswa, dalam mendukung
program Pemkot Kota Metro, sebagai kota religius. “Kita juga berharap masjid
nantinya bisa digunakan masyarakat sekitar.
Lanjut
Slamet, pembangunan masjid SMPN 8 Metro ini, akan menelan dana sekitar Rp 450
juta. Bangunan masjid nanti berukuran 10 x 10 meter dengan penambahan teras
kiri, kanan dan depan
selebar masing-masing 3 meter.
“Artinya total keseluruhan bangunan masjid mencapai 16 x 16 meter dengan tinggi bangunan 4 meter. Selain itu akan dibangun juga kamar marbot masjid dan gudang,” ujarnya.
“Artinya total keseluruhan bangunan masjid mencapai 16 x 16 meter dengan tinggi bangunan 4 meter. Selain itu akan dibangun juga kamar marbot masjid dan gudang,” ujarnya.
Menurutnya,
pembangunan masjid itu merupakan swadaya guru dan siswa SMPN 8 Metro melalui
infak yang bergulir di antara siswa, sebelum jam pelajaran. Infak itu tidak
hanya melibatkan siswa, tapi juga seluruh guru yang ada. Namun, diakui mengandalkan
infak guru dan siswa saja tidak cukup, sehingga panitia juga mengedarkan
permohonan kepada uluran tangan para darmaan, BUMN dan BUMD di sekitar sekolah,
perusahaan swasta, juga dari masyarakat muslim umumnya.
Masih
di katakan Slamet, dengan adanya membangun masjid, yakni untuk membentuk akhlak
dan karakter siswa-siswinya. Upaya yang dilakukan para dewan guru, mewujudkan
lingkungan SMP Negeri 8 Metro berbudaya akhlak dan berdisiplin harus melalui
langkah-langkah, yakni memberi ganjaran dan menumbuh suburkan nilai-nilai baik,
secara terbuka dan kontinu menegakkan nilai-nilai yang baik dan menjauhkan
nilai-nilai yang buruk.
Kemudian,
kata Slamet, membrikan kesempatan kepada siswa untuk memilih berbagai
alternatif sikap dan tindakan, melakukan pilihan secara bebas setelah menimbang
berbagai konsekuensi dari setiap pilihan dan tindakan, senantiasa membiasakan
bersikap dan bertindak atas niat baik, dan tujuan-tujuan ideal. Masih dikataka
Slamet, membiasakan bertindak dengan pola baik, yang diulangi secara terus
menerus dan konsisten, akhirnya SMP Negeri 8 Metro dapat melahirkan siswa yang
berwawasan sikap ideal baik dalam perilaku dan keberagamaan yang Islami,”
harapnya.
Dengan
mewujudkan SMP Negeri 8 Metro mencapai tujuan akhir dari visi dan misi sekolah,
dalam hal ini menghimpun unsur-unsur baik secara perseorangan maupun kelompok
melakukan hubungan kerjasama untuk mencapai pembinaan akhlak dan disiplin siswa
di lingkungan sekolah. “Ia mengatakan, wajib merumuskan serta mengeluarkan
kebijakan yang berkaitan peningkatan pembinaan akhlak dan disiplin siswa dengan
melihat potensi kelebihan dan peluang para guru-guru SMP Negeri 8 Metro.
Dirinya
berharap, kepada orang tua harus mendukung program sekolah dalam pembinaan
akhlak dan disiplin siswa tersebut. Seperti, sekolah dituntut untuk bekerjasama
dengan orang tua. Program sekolah, berkenaan dengan pembinaan akhlak dan
disiplin siswa mesti didukung
secara optimal,” kata Slamet. (Pur)
Nampak pada gambar, bangunan masjid di halaman SMPN 8 Metro mandek dalam pelaksanaannya dan butuh uluran tangan para darmawan. (Purwadi)
Nampak pada gambar, bangunan masjid di halaman SMPN 8 Metro mandek dalam pelaksanaannya dan butuh uluran tangan para darmawan. (Purwadi)