PUNGGUR,
HD - Kepala SMA Negeri 1 Punggur Kabupaten
Lampung Tengah (Lamteng), Drs. Suntoro mengatakan, terus berupaya
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Seperti, dengan membina dewan guru
untuk menjadi salah satu prestasi yang berbeda dan lebih baik.
“Menurutnya, pendidikan merupakan faktor
utama dan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi para
siswa. Menyadari akan hal tersebut, maka SMAN 1 Punggur sangat serius
meningkatkan kualitas bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,”
kataSuntoro kepada Harian Detik, di ruang kerjanya kemarin.
“Suntoro menambahkan, reformasi pendidikan
merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya
untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui
reformasi pendidikan, kata dia, harus berwawasan masa depan yang memberikan
jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh
potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
“Kemudian, pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu usaha pengembangan SDM, walaupun usaha pengembangan SDM tidak
hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan formal (sekolah,red).
Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai sarana dan wahana
utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan sistematis, programatis, dan
berjenjang,” ujarnya.
“Masih di katakan Suntoro, kemajuan
teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia semakin meluas dan
sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia
menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi,
maupun sosial.
“Kesetiakawanan sosial umat manusia
semakin kental, hal ini berarti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya semakin
merupakan tugas setiap manusia, pemerintah, dan sistem pendidikan nasional.
Selanjutnya, dikatakan Suntoro, bahwa pendidikan bertugas untuk
mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab setiap warga Negara terhadap
kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungan masyarakat dan Negara, juga
umat manusia,” ucapnya.
“Menyingung tentang programkan pendidikan
melalui akademis dan non-Akademis,Suntoro mengatakan, akademik ini
bersifat formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan atau seni tertentu. Hanya mengutamakan capaian nilai prestasi
akademik di sekolah dan mengabaikan prestasi non-akademik merupakan kekeliruan
pelaksanaan pendidikan.
“Dikatakan Suntoro, tidak semua
peserta didik memiliki keunggulan akademis karena ada juga yang justru menonjol
di bidang seni dan olahraga. “Sedangkan, kata dia, kegiatan non akademik di
sekolah biasa disebut dengan kegiatan ekstrakulikuler, yakni kegiatan diluar
materi pelajaran wajib sekolah. Ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang dilakukan
siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar.
“Kegiatan-kegiatan ini, kata dia, ada pada
setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan
ekstrakurikuler ditujukan, agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini,
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah,” kata Suntoro. (Pur)
Ket foto:
Wakil Bupati Lamteng, Loekman
Djoyosoemarto, S.Sos,MM meninjau SMAN 1 Punggur yang terus meningkatkan mutu
pembelajaran. Nampak pada gambar, Kepsek SMAN 1 Punggur, Drs. Suntoro foto
bersama. (Purwadi)