Halloween party ideas 2015




KALIANDA, HD – Sejumlah warga Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, sudah beberapa tahun belakangan ini selalu was-was saat datangnya musim penghujan.

Bukan tanpa alasan sejumlah warga tersebut merasa khawatir jika turun hujan, pasalnya rumah warga yang ada di dusun I sampai dengan IV di desa tersebut kerap diterpa banjir yang menggenangi kediaman mereka saat hujan turun.

Beberapa warga setempat menuturkan, terjadinya banjir yang kerap menerpa kediaman mereka berawal dari mulai beroperasinya dua perusahaan tambang batu di desa tersebut, yakni Wahana Bumi Selatan (WBS) dan Siger Area Jamrud Katulistiwa (SAJK) sejak beberapa tahun lalu.

Piok (52), salah seorang warga dusun I desa tersebut menuturkan, dirinya selalu resah saat hujan turun, sebab rumahnya selalu menjadi langganan banjir.

“Saya selalu khawatir, kalau turun huian pada malam hari suka gak bisa tidur, takut ada batu dari atas juga ngegelinding,”ungkap Piok saat ditemui dikediamannya, Kamis (27/10).

Selain Piok, Ipung (35) warga dusun itu juga mengungkapkan hal yang hampir sama, dia menuturkan jika hujan turun air bisa sampai seukuran betis sampai dengan selutut orang dewasa. Saat ditanya apakah warga desa pernah mengadukan hal tersebut ke kepala desa setempat, Ipung menyebutkan dirinya dan warga lainnya sudah mengajak kades setempat untuk meninjau lokasi rumah warga yang kerap diterpa banjir namun sampai dengan saat ini tidak ada penyelesaian sama sekali.

“Bosan bilang ke aparat desa ujung-ujungnya nanti kita ribut sama orang,” beber Ipung.

Di lokasi berbeda, Dusun IV RT. 13 juga kondisinya tidak kalah memprihatinkan, sebab rumah warga tersebut juga selalu digenangi air apabila hujan turun, kondisi ini pun diperparah dengan kondisi rumah warga yang semi permanen.

“Dulu sebelum perusahaan WBS beroperasi gak pernah begini. Sekarang selalu banjir kalau ada hujan. Apalagi kondisi rumah kita begini (semi permanen, red)," keluh  Johani (40) sembari menujukan kondisi rumahnya.

Warga setempat berharap, persoalan banjir yang kerap melanda kediaman mereka segera bisa diselesaikan baik oleh pihak perusahaan yang pernah melakukan penambangan di desa tersebut maupun pemerintah setempat.

“Dibenahi, biar gak begini lagi, biar bisa tidur kalau  hujan, mudah-mudahan juga ada bantuan dari pemerintah daerah,” ungkap pria berjanggut itu.

Sementara, saat dikonfirmasi Kepala Desa Way Muli Timur Zamra terkait masalah tersebut untuk mempertanyakan prihal permasalahan pasca tambang oleh kedua perusahaan Wahana Bumi Selatan (WBS) dan Siger Area Jamrud Katulistiwa (SAJK) itu, kades setempat sedang tidak berada dirumahnya.

“Gak ada mas, saya juga juga gak ada nomornya,” terang wanita paruh baya yang keluar dari kediaman kades setempat.

Disisi lain, Pihak Kecamatan Rajabasa nampaknya juga acuh tak acuh terhadap masyarakat yang ada di desa tersebut, sebab pihak kecamatan setempat mengaku tidak mengetahui prihal permasalahan banjir di desa itu.

“Belum masuk kesini laporannya. Kita tidak tahu masalah itu,” ujar Seksi Pemerintahan Kecamatan setempat Lahuddin. (Rud)

Pages

Powered by Blogger.