Halloween party ideas 2015


                                                                                                                                              Foto:Ist,HD


Washington - Negara-negara maju dianggap lebih berbahaya sepanjang tahun 2015. Terjadi lonjakan tajam untuk jumlah kematian akibat serangan terorisme di negara-negara maju hingga 650 persen.

Seperti dilansir CNN, Rabu (16/11/2016), peningkatan drastis itu tercatat oleh Indeks Terorisme Global (GTI) yang dirilis tahun ini. Peningkatan 650 persen itu terjadi di negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia sepanjang 2015. Laporan tahunan yang disusun oleh kelompok diskusi Institut Perekonomian dan Perdamaian (IEP) ini menunjukkan gambaran rumit soal meningkatnya terorisme di beberapa negara maju.

Meskipun secara global, kajian itu menunjukkan adanya penurunan kecil untuk jumlah kematian akibat terorisme. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai operasi militer terhadap kelompok terorisme, terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Boko Haram di Nigeria.

Laporan GTI menyebut, jumlah kematian akibat terorisme secara global untuk tahun 2015 mencapai 29.376 orang, atau menurun 10 persen dibandingkan tahun 2014. Jumlah kematian akibat terorisme secara global pada tahun 2014 sendiri tercatat mencapai 32.658 orang.

Jumlah itu berasal dari 34 negara, termasuk negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Prancis dan Turki. Sebanyak 21 dari 34 negara mengalami sedikitnya satu serangan teror, atau dengan kata lain, kebanyakan negara mengalami serangan teror lebih dari sekali.

Jumlah korban tewas akibat terorisme dilaporkan paling banyak berasal Irak, Nigeria, Afghanistan, Suriah dan Pakistan. Laporan GTI menyebut sekitar 72 persen jumlah korban tewas akibat terorisme sepanjang tahun 2015, berasal dari lima negara itu.

Namun jumlah korban tewas paling banyak dalam satu serangan teror terjadi di Turki dan Prancis. Serangkaian serangan bom dan penembakan yang diyakini didalangi ISIS tahun 2015 lalu, menewaskan 130 orang.

Meskipun mengalami penurunan jumlah korban tewas, ISIS dan Boko Haram dilaporkan semakin memperluas pengaruhnya ke wilayah dan negara lain. "Sementara berkurangnya jumlah kematian dinyatakan positif, perluasan terorisme yang terus terjadi di beberapa negara dan bahkan menyebar ke wilayah baru, menjadi kekhawatiran serius dan menggarisbawahi hakikat cair aktivitas terorisme modern," sebut Direktur IEP, Steve Killelea.

"Serangan di jantung demokrasi negara Barat menggarisbawahi perlunya reaksi cepat dan tepat terhadap evolusi organisasi-organisasi ini," imbuhnya.

Laporan GTI itu juga menunjukkan semakin meluasnya aktivitas ISIS, dari 13 negara pada tahun 2014 menjadi 28 negara pada tahun 2015. Laporan GTI mengidentifikasi 274 kelompok teroris di seluruh dunia, namun kelompok besar seperti ISIS, Boko Haram, Al-Qaeda dan Taliban dinyatakan bertanggung jawab atas 75 persen jumlah kematian akibat terorisme.


(HD,Azis)

Pages

Powered by Blogger.