Halloween party ideas 2015








                                                                                                                             Foto:Dkt,Harian Detik

JAKARTA- Calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan blusukan di Jl Arabika, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Di sela blusukan, ia mengunjungi salah satu rumah kontrakan seorang Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau Pasukan Oranye.

Saat mengunjungi langsung rumah kontrakan, Ahok langsung masuk ke bagian dalam rumah kontrakan susun. Ia melihat bagian atas dan luar rumah yang minim cahaya matahari serta ruang terbuka.

Ia kemudian berjumpa dengan seorang istri PPSU, Dewi yang tengah menggendong anaknya yang masih bayi. Kepada Dewi, Ahok banyak menjelaskan tentang keuntungan tinggal di Rumah Susun (Rusun) yang disediakan Pemprov DKI dibanding tinggal di rumah kontrakan berukuran kecil.

Ahok menjelaskan, jika ibu tersebut mau tinggal di Rusun maka hanya membayar sewa Rp 300 ribu per bulan. Selain itu dengan menempati rusun, kehidupan bagi tumbuh kembang anak juga dapat terfasilitasi dengan baik.

"Ibu tahu enggak di rusun cuma Rp 300 ribu sebulan. Orang sewa kamar begini, tiga anak, satu kamar tidur Rp 800 ribu sebulan. Belum lagi (biaya) transportasi. Kalau tinggal di rusun, Rp 300 sebulan, ukuran 36, ada kamar mandi, udara terbuka. Anak-anak sehat," jelasnya.

Ahok melihat kondisi rumah yang minim cahaya matahari dan ruang terbuka. Menurutnya, kondisi itu dapat berpotensi menimbulkan penyakit, salah satunya penyakit Tuberculosis (TBC).

"Kalau satu kena (TBC), semua kena. TBC paling tinggi di Jakarta. 10 persen disumbang Indonesia. Coba di rusun, semua kita rancang ga usah buka lampu. Mana ada siang hari buka lampu (pencahayaan). Kalau di rusun, jam segini (anak) bisa nongkrong di perpustakaan," ulas cagub nomor urut 2 itu.

Saat berbincang, Ahok juga bertanya kepada Dewi mengapa suaminya yang berprofesi sebagai Pasukan Oranye belum mendapat jatah rusun. Padahal Pasukan Oranye merupakan salah satu penerima prioritas rusun di DKI.

"Ini harusnya semua PPSU termasuk keluarganya dapat. Nanti kita cek. Di rusun biaya hidup murah," kata Ahok.
Begitu Ahok hendak meninggalkan rumah tersebut, Dewi mengajak foto bersama. Sang anak yang bernama Rizki yang masih mengenakan seragam SD juga ingin meminta tandatangan Ahok.
Ahok pun mengeluarkan pulpen. Namun ternyata pulpen tidak berfungsi dengan baik. Ia akhirnya mengeluarkan pulpen lainnya yang biasa ia gunakan untuk menandatangani sewaktu menjabat sebagai gubernur.

"Ini pulpen saya buat kamu. Biasa buat tandatangan gubernur. Yang pintar ya biar jadi gubernur," kata Ahok ke anak tersebut sambil mengelus kepalanya.
Rizki pun menerima pulpen pemberian Ahok dengan sumringah dan langsung mencium tangan Ahok.

(HD,Azis)

Pages

Powered by Blogger.