Halloween party ideas 2015


                                                                                                                       Foto:Okz,Ist/Harian Detik


KORSEL – Kejaksaan Korea Selatan (Korsel) sudah menetapkan status Presiden Park Geun-Hye sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi. Rakyat pun malu dengan kelakuan putri ditaktor tersebut dan terus menggelorakan unjuk rasa menuntutnya mundur.

Akan tetapi yang bersangkutan bersikukuh mempertahankan jabatannya. Presiden Park Geun-Hye sejatinya sudah meminta maaf kepada rakyat dan membacakan pidato nasionalnya pada awal bulan ini. Ia menyebut skandal nepotisme yang melibatkan dirinya bermuatan politik. Namun rakyat terlanjur patah hati dan tetap bersikeras mendesaknya meletakkan jabatan.

Berdasarkan pengamatan dari para pakar yang diulas CNN, Senin (21/11/2016), ada lima alasan kuat Presiden Park Geun-Hye menolak mundur dari jabatannya.

1. Kekebalan Hukum

Presiden adalah salah satu jabatan di Korea Selatan yang memiliki kekebalan hukum. Jadi, selama Park masih menyandang gelar ini, dia tidak bisa dituntut. Kecuali atas dasar tuduhan melakukan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap negara. Jika dia menanggalkan jabatannya, maka sama saja dengan menyerahkan diri ke meja hukum.

2. Kekosongan Kekuasaan

Jika Park memutuskan untuk mundur, pertanyaan terbesarnya adalah siapa yang akan menggantikan dia? Apakah ada politisi lain yang lebih berpengaruh dan dipandang masyarakat dibandingkan dia? Jawabannya, hingga saat ini belum ada.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang sebentar lagi akan meninggalkan posisinya pada akhir tahun sempat digadang-gadang sebagai kandidat kuat pengganti Park. Ban memastikan akan kembali ke kampung halamannya pada Januari 2017. Namun belum menunjukkan minat untuk ikut bursa presiden Korsel selanjutnya.

Pakar politik dari Universitas Yonsei di Korsel, John Delury mengatakan, posisi Ban sendiri kurang kuat untuk menjadi presiden. Apalagi setelah dia mengutarakan minatnya untuk bergabung dengan Partai Saenuri pimpinan Park sekembalinya dari New York.

Park juga pernah mensinyalkan Kim Byong-joon sebagai suksesor yang dikehendakinya. Kim adalah profesor di Universitas Kookmin di Seoul. Akan tetapi, kiprah Kim belum mendapat pengakuan dari masyarakat dan Majelis Nasional.

(HD,Azis)

Pages

Powered by Blogger.