Foto:Okz,Ist/Harian Detik
ANKARA - Turki dilaporkan berencana untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang dipimpin oleh Rusia dan China. Langkah ini diambil Presiden Recep Tayyip Erdogan dan parlemennya setelah terus menerus mendapat ketidakpastian dari Uni Eropa (UE).
Erdogan menyatakan, ia sudah
membahas mengenai kemungkinan bergabungnya Turki ke SCO dengan Rusia dan
Kazakhstan. Kedua negara tersebut, lanjut Erdogan, menyambut baik rencana
bergabungnya Turki ke SCO.
"Pertama-tama, Turki harus
merasa santai tentang UE dan tidak terpaku tentang bergabung dengan organisasi
tersebut," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia
Today pada Senin (21/11/2016).
"Beberapa orang mungkin
mengkritik saya, tapi saya mengungkapkan pendapat saya. Sebagai contoh, saya
telah mengatakan mengapa kita tidak bergabung saja dengan kelompok Sanghai
5?" sambungnya merujuk pada SCO.
Sebelumnya, SCO disebut sebagai
Shanghai Five. Organisasi ini berganti nama menjadi SCO setelah Uzbekistan
bergabung pada tahun 2001. Pakistan diberikan status keanggotaan awal tahun
ini, bersama dengan saingannya, India. Islamabad dan New Delhi diharapkan menjadi
anggota penuh pada 2017 setelah pertemuan SCO di Astana, Kazakhstan.
(HD,Azis)