Foto: Ist-HD
JAKARTA, HD - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal Purn
Ryamizard Ryacudu mengaku tidak mendengar adanya isu makar dalam unjuk
rasa yang akan digelar pada Jumat 2 Desember 2016 mendatang, seperti
yang dikatakan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Siapa
makar? Yang makar itu siapa? Saya tidak dengar itu ya, intelijen saya
tidak dengar itu," kata Ryamizard saat menggelar sosialisasi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi oleh Ketua KPK Agus Rahardjo di
Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menegaskan, jika terjadi makar maka Kementerian Pertahanan siap menghadapinya.
"Siapapun
yang makar itu tidak boleh terjadi di negara ini, tidak ada sejarah
kita makar, kita negara hukum taat hukum. Jika memang terjadi, tindak
tegas, Kementerian Pertahanan siap berhadapan dengan makar-makar itu.
Siapapun," tegasnya. Hingga kini, pihaknya belum mendapat laporan mengenai adanya upaya makar
tersebut. Atas dasar itu, dirinya belum bisa memberikan pernyataan
apapun. "Belum (ada laporan), kita kalau ngomong yang pasti benar,
jangan sampai kata orang, fitnah nanti," ucapnya.
Seperti
diketahui, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, akan menjaga
ketat aksi unjuk rasa terkait proses hukum kasus penistaan agama oleh
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Pasalnya,
aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan.
Tito
mengaku mendapat informasi bahwa ada "penyusup" di balik aksi demo
tersebut. Para pengunjuk rasa akan menduduki Gedung MPR/DPR. Terlebih
Tito mengaku telah mendapat informasi bahwa ada sejumlah rapat terkait
upaya menguasai DPR.
"Kita sudah dapat info, ini bukan masalah
proses hukum lagi. Tapi ada upaya agenda politik lain, di antaranya
upaya makar," kata Tito. (HD-Wulan)