Halloween party ideas 2015




TULANG BAWANG, HD - Polres tulang bawang melaksanakan silahtuhrahmi kamtibmas dan penandatanganan nota kesepahaman, MOU dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam rangka pembinaan hukum lingkungan sekolah,pada wilayah Kabupaten tulang bawang dan tulang bawang barat di pusatkan Aula rapat Polres setempat,kamis (15/9).

Pasalnya,kegiatan tersebut,di hadiri, Kapolres AKBP Agus Wibowo, Ketua PWI Hi. Laudi Efendi DJS, Kadisdik tulang bawang Drs. M. Firsada, Sekretaris Kesbangpol Agus Waluyo, Sekretaris Disdik tulang bawang barat Dalhami, Kabid Dikdas Disdik tulang bawang Dediyanto, Kabid Gedung, Sarana dan Prasarana Disdik Tuba Kalam,SM. Kapolsek Gedung Meneng AKP Zulfikar, Kapolsek Gunung Terang AKP Sobari, Kapolsek TBU AKP Zainul, Ketua PGRI tulang bawang Daniel Anuawar, Ketua PGRI tulang bawang barat Titis Sungkono, serta ratusan Kepala Sekola, SD, SMP, MIN, SMA, SMK dan MIN maupun awak media.

dalam arahannya, Kapolres AKBP Agus Wibowo menengaskan, kegiatan pelaksanaan MOU PGRI dan Polres tersebut, tak lain guna pembinaan hukum di sekolah tersebar dua kabupaten, adapun, tulang bawang dan tulang bawang barat,sisi lain juga dalam penindakan oknum Wartawan dan LSM yang sering memeras dan mengancam Kepala Sekolah (Kepsek) dan dewan Guru terkait dengan dana Bos dan DAK.

bila ada oknum Wartawan serta LSM itu,silahkan laporkan kepihak kepolisian yang sering meresahkan kepala sekolah dengan melakukan pemerasan yang dilakukan disekolah.
“Jika selain itu,Wartawan dan LSM yang sebenarnya sangat baik,karena mereka adalah wadah serta kontrol sosial bagi masyarakat,apa bila mereka melakukan kekerasan dan mencoba mencari-cari silahkan saja,kami siap menindak tegas sesuai bukti dan saksi, ”tegas Agus Wibowo.

Lanjut Agus, pihaknya menghimbau agar seluruh Kepsek dapat mempertanggung jawabkan dalam pengelolaan dan BOS, tidak melakukan penyelewangan,karena ada dalam pengawasan Inspektorat dan pula banyaknya oknum wartawan yang mengaku sebagai wartawan untuk memeras dana BOS terhadap sekolah yang mendapatkan dana bantuan BOS.
“akan tetapi,dalam melakukan penyididikan bila dana BOS mengalami kerugian negara sangat besar, karena ditemukan kerugian negaranya kecil mengembalikan ke kas negara saja, ” jelas.Agus

Sementara itu, Ketua PWI Hi. Laudi Efendi DJS, SH mengatakan,kepada seluruh guru maupun Kepala Sekolah tak perlu takut dengan Wartawan, karena bila ada oknum wartawan membentak,mencari-cari dan diancam laporkan ke PWI dan ke kepolisian.
"Tak hanya itu,Wartawan harian yang tercatat di tulang bawang mencapai 20 orang sedangkan Mingguan hal yang sama mencapai 200 orang,saat menjalankan tugas foto mereka memiliki kode etik,wartawan yang profesional itu jelas apa medianya,bisa menunjukan identitasnya,dan bisa menunjukan kredibitasnya dengan berlaku sopan dan tidak arogan.

“Namun, permasalahan ini Wartawan yang profesional akan berkunjung kesekolah ada kegiatan Bupati seperti UN atau sekolah yang rubuh, mereka akan mendampingi bupati dan pejabat untuk meninjau sekolah tersebut.

Jadi bagi seluruh Kepala Sekolah agar dapat membedakan mana oknum dan mana Wartawan sesungguhnya, karena Wartawan juga manusia tidak semua wartawan seperti itu, “tegas Laudi Efendi. (Yogi)

Pages

Powered by Blogger.