Halloween party ideas 2015




METRO, HD - Kepala SMK Kartikatama Metro, Drs. Mahsum mengatakan, untuk mewujudkan menuju siswa yang cerdas dan berakhlak, pihaknya terus berupaya membina dan membangun tidak hanya badan namun juga jiwa. Sehingga terciptalah pribadi yang paripurna, yakni memiliki otak yang cerdas dan memiliki akhlak serta kepribadian yang baik, sehingga kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat.
Mahsum menambahkan, dengan adanya pembinaan akhlak dan mental di harapkan anak didik dapat menjadi orang yang baik. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tujuan dari pendidikan yang terdapat dalam pasal 3 yakni, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
“lanjut Mahsum, Maksud dan tujuan tersebut sebenarnya sudah lama ada dan sejalan dengan nilai-nilai yang kita anut khususnya di SMK Kartikatama Metro. Kita memiliki filosof. Kita juga fungsikan tidak hanya sebatas mengajarkan anak didik dengan ilmu agama semata. Namun juga, berbagai keterampilan lainnya yang dibutuhkan kelak di tengah masyarakat,” ujarnya.
Masih kata dia, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang di dalamnya termaktub visi Sumbar ke depan menjadi siswa-siswi SMK Kartikatama Metro terkemuka berbasis SDM yang agamis. Agamis yang dimaksud adalah, sebagai frame untuk membingkai setiap perilaku dan akhlak. Sehingga dalam setiap aktivitas dan perilaku benar-benar berada dalam garisan kebaikan dan kemaslahatan masyarakat.
Setidaknya, kata Mahsum, ada lima langkah yang bisa kita lakukan pada tataran penyelenggara pendidikan, untuk mewujudkan sistem pendidikan yang terintegrasi antara iptek dengan imtak, yakni optimalisasi pendidikan agama, integrasi materi imtak ke dalam mata pelajaran non-PAI, penciptaan iklim lingkungan sekolah yang kondusif. Lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian, mengangkat kegiatan ektrakurikuler yang berbasis imtak dan membangun kerjasama antara orang tua, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan imtak.
Untuk benar-benar mengokohkan nilai-nilai imtak, dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak. Baik orang tua maupun masyarakat. Sehingga dengan kerja sama yang baik, bisa mewujudkan target yang kita inginkan, memang anak-anak kita tidak hanya memiliki otak yang cerdas namun juga pemahaman agama yang kokoh,” kata Mahsum. (Pur)

Caption foto:
guru SMK Kartikatama Metro melakukan bimbingan kepada siswa-siswinya di Masjit lingkunga sekolah,  untuk mewujudkan menuju siswa yang cerdas dan berakhlak. (Purwadi)

Pages

Powered by Blogger.