METRO, HD - Kepala SMK Kartikatama
Metro, Drs. Mahsum mengatakan, untuk mewujudkan
menuju siswa yang cerdas dan berakhlak, pihaknya terus berupaya membina dan
membangun tidak hanya badan namun juga jiwa. Sehingga terciptalah pribadi yang
paripurna, yakni memiliki otak yang cerdas dan memiliki akhlak serta
kepribadian yang baik, sehingga kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat.
Mahsum menambahkan,
dengan adanya pembinaan akhlak dan mental di harapkan anak didik dapat menjadi orang
yang baik. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tujuan
dari pendidikan yang terdapat dalam pasal 3 yakni, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
“lanjut Mahsum, Maksud dan tujuan tersebut sebenarnya sudah lama ada
dan sejalan dengan nilai-nilai yang kita anut khususnya di SMK Kartikatama
Metro. Kita memiliki filosof. Kita juga fungsikan tidak hanya sebatas
mengajarkan anak didik dengan ilmu agama semata. Namun juga, berbagai
keterampilan lainnya yang dibutuhkan kelak di tengah masyarakat,” ujarnya.
Masih kata dia, sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang di dalamnya termaktub
visi Sumbar ke depan menjadi siswa-siswi SMK Kartikatama Metro terkemuka
berbasis SDM yang agamis. Agamis yang dimaksud adalah, sebagai frame untuk
membingkai setiap perilaku dan akhlak. Sehingga dalam setiap aktivitas dan
perilaku benar-benar berada dalam garisan kebaikan dan kemaslahatan masyarakat.
Setidaknya, kata Mahsum, ada lima langkah yang bisa kita lakukan pada tataran
penyelenggara pendidikan, untuk mewujudkan sistem pendidikan yang terintegrasi
antara iptek dengan imtak, yakni optimalisasi pendidikan agama, integrasi
materi imtak ke dalam mata pelajaran non-PAI, penciptaan iklim lingkungan
sekolah yang kondusif. Lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk
kepribadian, mengangkat kegiatan ektrakurikuler yang berbasis imtak dan membangun
kerjasama antara orang tua, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan imtak.
Untuk benar-benar mengokohkan
nilai-nilai imtak, dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak. Baik
orang tua maupun masyarakat. Sehingga dengan kerja sama yang baik, bisa
mewujudkan target yang kita inginkan, memang anak-anak kita tidak hanya
memiliki otak yang cerdas namun juga pemahaman agama yang kokoh,” kata Mahsum. (Pur)
Caption foto:
guru SMK Kartikatama Metro melakukan bimbingan kepada
siswa-siswinya di Masjit lingkunga sekolah, untuk
mewujudkan menuju siswa yang cerdas dan berakhlak. (Purwadi)