Halloween party ideas 2015




                                                                                                                                         Foto: Ist - HD

JAKARTA, HD - Tidak sedikit kalangan menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto‎ yang terbilang semakin 'mesra' belakangan ini sekadar pertemuan biasa sembari menikmati Nasi Goreng, Ikan Bakar dan secangkir teh yang membahas masalah kondisi bangsa secara umum.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, pertemuan dua tokoh nasional tersebut‎ erat kaitannya dengan nuansa politik pasca aksi 4 November 2016. Menurutnya, suka tidak suka aksi 4 November mampu mendorong penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama.

"Saya menduga kunjungan Probowo ke Istana kali ini berkaitan dengan peta politik setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka‎," ujar Adi, Minggu (20/11/2016).

Adi menilai, penetapan tersangka terhadap Ahok bukan perkara mudah, jika hal ini dikaitkan dengan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut. Menurutnya, penetapan Ahok sebagai tersangka memiliki dampak terhadap elektabilitas Ahok yang dianggap cenderung menurun.

Sementara itu, penetapan tersangka terhadap Ahok semakin menjawab pertanyaan publik bahwa tidak ada perlindungan secara politik dari kekuasaan saat ini. Menurutnya, proses penegakan hukum yang transparan memperlihatkan hilangnya intervensi pemerintah dalam kasus ini.

"Namun, di balik ditetapkannya Ahok sebagai tersangka membuat hubungan Jokowi dan Ahok renggang. Jokowi tak berkutik dibrondong desakan umat Islam yang meminta Ahok ditangkap," ungkapnya.

Peneliti Pusat Studi Kebijakan Publik (PSKP) UIN ini menilai, perlahan tapi pasti Jokowi yang dianggap sebagian publik telah melindungi Ahok tengah melirik figur lain yang diusung pihak lain dalam hal kelompok Prabowo Subianto. Menurut Adi, terlalu berat beban Jokowi jika terus-terusan tersandera kasus Ahok.

Adi melihat, kecenderungan secara politik Jokowi akan memilih dan melirik Anies Baswedan untuk memimpin ibu kota periode selanjutnya. Katanya, Anies bukan lah figur baru di mata Presiden Jokowi. Anies pernah dipercaya Jokowi untuk membantunya pada pemilu presiden lalu, sebelum dipercaya mengisi salah satu pos menteri kabinet kerja‎.

‎"Pada titik inilah kemudian pertemuan kedua Jokowi dengan Prabowo di Istana kali ini bisa dibaca sebagai upaya untuk menjajal kemungkinan dukungan Istana ke Anies Baswedan. Ahok tak lagi jadi prioritas dukungan Istana," pungkasnya.(HD-Wulan)

Pages

Powered by Blogger.