Halloween party ideas 2015







                                                                                                                                Foto:Okz,Harian Detik



Filipina-Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta rakyatnya untuk menerima penguburan mantan diktator Ferdinand Marcos di makam pahlawan. Hal ini disampaikan Duterte di tengah gelombang protes menentang protes kemarahan atas keputusan kontroversial tersebut.

“Presiden Marcos adalah seorang presiden untuk waktu yang lama dan dia adalah seorang tentara.

“Jadi begitulah, apakah dia melakukan pekerjaannya dengan lebih baik atau buruk, tidak ada penelitian, tidak ada film mengenai hal itu.

Hanya ada tantangan dan tuduhan dari pihak yang berseberangan dan hal itu tidak cukup,” tambahnya.
Mahkamah Agung Filipina awal pekan ini memutuskan mengizinkan Marcos untuk dimakamkan di Libingan ng mga Bayani (LNMB) atau makam pahlawan Filipina. Keputusan itu didasari fakta bahwa sang diktator memenuhi semua syarat untuk dimakamkan di sana.

Terlepas dari tindakannya selama menjabat, Marcos adalah seorang mantan presiden, panglima perang dan tentara pemegang medali kehormatan. Selain itu, sampai saat ini Marcos tidak pernah di dakwa atas kejahatan apa pun.

Keputusan ini mendapat protes keras dan kecaman dari sebagian rakyat Filipina yang pernah hidup dan menjadi korban kekejaman rezim Marcos. Mereka berpendapat, semua perbuatan sang diktator selama berkuasa membuatnya tidak pantas disebut sebagai pahlawan dan dimakamkan di LNMB.

Marcos memerintah Filipina dari 1965 sampai 1986 dan dikenal sebagai diktator yang memberlakukan hukum militer di negara itu. Dia juga dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan menggarong uang negara sebesar lebih dari USD10 miliar untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

Rezim Marcos berakhir setelah dia digulingkan di tengah pergolakan politik Filipina pada 1986. Setelah dilengserkan, Marcos melarikan diri ke Hawaii di mana dia hidup dalam pengasingan sampai meninggal dunia pada 1989. Keluarga Marcos terus membantah melakukan kesalahan dan penyalahgunaan kekuasaan.


(HD,Azis)

Pages

Powered by Blogger.