Foto : Ist, Trb/Qin - HD
LAMPUNG UTARA, HD - Debit hujan yang tinggi
belakangan ini mengakibatkan sebagian infrastruktur di sebagian daerah rusak
parah. Salah satunya jalan raya Ketapang, tepatnya di Dusun Sawojajar II Desa
Sawojajar Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara
(Lampura).
Jalan yang sejatinya milik Provinsi
Lampung tersebut memang sudah lama tidak diperbaiki, ditambah musim penghujan
serta kendaraan bertonase besar yang melintasi jalan itu, mengakibatkan amblas
sedalam 60Cm (enam puluh), sehingga pengendara diharuskan ekstra hati-hati
melewati jalan tersebut.
" Jangankan lagi hujan, hari biasa
saja sering terjadi kecelakaan disini " ujar Nur Fadillah (33) warga
sekitar.
Dia mengatakan dalam seminggu bisa terjadi dua sampai tiga tragedi kecelakaan di daerah ini. "Dari terjungkal sampai patah as mobil, karena lubangnya selain besar juga dalam, jadi kalau tidak pandai pandai pasti celaka " terangnya.
Dia mengatakan dalam seminggu bisa terjadi dua sampai tiga tragedi kecelakaan di daerah ini. "Dari terjungkal sampai patah as mobil, karena lubangnya selain besar juga dalam, jadi kalau tidak pandai pandai pasti celaka " terangnya.
Nur Fadillah menjelaskan beberapa bulan
yang lalu pernah ada perbaikan jalan itu, tapi entah mengapa pengerjaanya
berhenti dan pindah ke Warung Pojok Dusun Tanjungsari yang berbatasan dengan
Kecamatan Sungkai Selatan Lampura, yang masih terbilang bagus.
"Waktu itu sempat ada pengerjaan
perbaikan, tapi entah gimana baru penimbunan batu, pengerjaanya terhenti dan
dipindahkan ke Warung Pojok, dan batu batu untuk penimbunanpun diangkut kembali
oleh pihak pemborong, padahal jalan didaerah itu masih bagus (warung
pojok)" jelasnya.
Dari pantauan di lapangan, lubang seluas
hampir tiga meter persegi itu mencapai hampir 60Cm dan sudah tidak ada batu dan
aspalnya lagi, dan untuk diketahui, jalan raya Ketapang tersebut adalah jalan
penghubung antara Kabupaten Lampura dan Waykanan, merupakan jalur ekonomi yang
juga digunakan oleh angkutan perusahaan untuk membawa hasil produksinya untuk
didistribusikan keluar daerah, dan setidaknya ada lima perusahaan besar yang
memanfaatkan jalan itu.
Nur Fadillah dan warga sekitar sangat
berharap kepada instansi terkait untuk memperbaiki jalan tersebut, karena
dikhawatirkan dalam 7 (tujuh) hari ke depan kondisi jalan tersebut akan lebih
parah bahkan akan putus total.
Senada diungkapkan oleh Yani, warga
lainnya mengaku jalan tersebut memang sering dilalui kendaraan besar. Sehingga,
jalan harus secepatnya diperbaiki.
(Trb/Qin)