Halloween party ideas 2015



                                                                                                                     Foto:TBN,Ist/Harian Detik

PEKANBARU,HD - Aditya Fadilah (4) bocah di Palembang menghembuskan nafas terakhirnya setelah ulu hatinya ditendang ibu kandungnya, Siska (23). Mengapa sang ibu tega melakukan perbuatan itu ke anaknya sendiri?

Kisah duka sang balita malang itu, tak terlepas dari imbas ketidak harmonisan kedua orang tuanya, Siska (23) dan Salbani (30). Pasangan suami istri ini suka bertengkar dan sempat pisah ranjang.

Aditya yang baru tumbuh dan perlu perhatian dan kasih sayang, pernah hidup bersama nenek dan kakeknya karena orang tuanya pisah ranjang. Orang tua Adit akhirnya Rujuk, tapi perhatiannya ke Adit masih belum maksimal. Aditya pernah ditinggal lagi karena ayah ibunya merantau di Banten.

Tak sukses merantau, orang tuanya kembali lagi ke Palembang pada Mei 2016 lalu. Tiga bulan terakhir, bapak ibunya kembali suka bertengkar. Selama itu pula, Aditya menjadi pelampiasan kemarahan ibu kandungnya setiap usai bertengkar dengan suaminya.

Puncaknya, pada Senin (21/11/2016) ibunya Siska pagi sekitar pukul 09.00 WIB, lagi mencuci pakaian. Suara tangisan Aditya yang baru bangun ternyata membuat marah sang ibu.

"Karena Aditya menangis, ibunya marah-marah. Awalnya korban dipukul," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Maruly Pardede.

Karena dipukul Aditya masih menangis juga, sang ibu kembali emosi. Digigitnya lengan Aditya sampai berdarah. Aditya belum juga mau diam. Terakhir, Siska berbuat lebih kasar lagi dengan cara menendang ulu hati anaknya.

"Aditya belum juga diam ketika ulu hatinya ditendang. Terakhir Aditya dimandikan ibunya barulah diam," kata Maruly Pardede.

Karena tendangan di ulu hati, kata Maruly, siang harinya Aditya mengaku sakit.

"Bunda, adik sakit," ujar Maruly menirukan perkataan Aditya kepada ibunya.

Siska lantas membeli obat demam untuk anaknya. Malam harinya, Aditya kembali berdialog dengan ibunya.

"Bunda, adik tidur ya. Adik sakit," kata Maruly menirukan kalimat Adit ke ibunya.

Ternyata ungkapan ingin tidur karena merasakan sakit, merupakan ucapan perpisahan terakhir kalinya. Aditya 'tidur' selamanya kembali kepada Sang Ilhahi. Melihat, Adit meninggal, Siska langsung melaporkan hal ini ke polisi.

Saat ditemukan polisi, Aditya meninggal dengan posisi tidur miring dan wajahnya tersenyum.

"Saat kami melihat pertama, wajah korban tersenyum. Tapi alangkah terkejutnya, setelah tim membuka bajunya, sekujur tubuhnya penuh bekas luka dan lebam-lebam. Hati saya benar-benar teriris melihat kondisi korban setelah mengetahui jika dia meninggal karena siksaan ibu kandungnya sendiri," kata Maruly.
 
(HD/Azis)


Pages

Powered by Blogger.