Halloween party ideas 2015



TUBABA, HD - sungguh sangat disayangkan Pembangunan yang menggunakan anggaran APBN maupun APBDP yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Provinsi,maupun Daerah,khususnya yang berada diProvinsi Lampung, Pada tahun anggaran 2016 terkesan banyak yang memanfaatkan kesempatan tersebut guna meraih keuntungan besar baik secara bersama oknum-oknum rekanan maupun secara langsung yang dilakukan Oleh Pihak dinas Tersebut.
       Pasalnya telah ditemukan dalam pantauan Jurnalis Harian Detik beberapa hari yang lalu di sejumlah kegiatan dari dinas Bina Marga Provinsi lampung, yang berada diwilayah  kabupaten Tulang Bawang Barat (tubaba), terkesan dikerjakan asal jadi serta tidak berkulitas yang sesuai setandar kegiatan (juklak, juknis).
       Seperti salah satu contoh Pada pemasangan sabes A-B samapai dg hotmit yang berada pada jalan penghubung anatara tiyuh Pagardewa kec,Pagardewa kab,tubaba ke tiyuh rajawali kec,Lambu Kibang dengan kelebaran 4 m, dan kepanjangan 2000 m,terkesan dikerjakan asal jadi hal ini terlihat dari mulai dari Proses Pekerjaan tersebut dikerjakan hingga sampai dengan selesainya Proses Pekerjaan tersebut tidak di pasangkannya,Pelang anggaran(Papan nama Proyek) yang mengerjakan kegiatan tersebut serta kulitas maupun kuantitas tidak terjamin.
        sehingga dalam hitungan Detik saja Pekerjaan tersebut sudah hancur kembali,hal ini akibat dari kurangnya pada ketebalan pada hotmit dan kuliatas dari hotmit nya diduga tidak bermutu, serta pada tahap awal pekerjaan dimulai tidak menggunakan alat Pengerasan pada badan jalan sebelum ditaburkan Batu sabes.
          Seperti halnya yang disampaikan Para masyarakt setempat maupun para pengguna jalan tersebut kepada jurnalis Harian Detik beberapa hari yang lalu,"kami tidak tau Pekerjaan jalan ini bersumber dari mana dan berapa anggaran maupun nilai kontraknya kami tidak tau karna mulai dari tahap pertama pekerjaan tersebut dimulai hingga sampai dengan selesai kami tidak pernah melihat yang disebut-sebut dengan plang anggaran atau Papan Proyek sehingga kami sendiri tidak tau Proyek tersebut berasal dari mana," ungkap beberapa warga setempat.
       Lanjut masyrakat mengungkapkan bahwa proyek tersebut seperti siluman yang tidak jelas asal muasal serta mengunakan gaya-gaya Premanisme terhadap masyarakan penguna jalan setempat,"tiap kami tanya terhadap yang bekerja dijalan tersebut mereka selalu menjawab dengan gaya-gaya Preman sehingga kami menjadi takut tidak mau nanya lagi," papar warga setempat.
   Dihari dan waktu yang tidak sama Jurnalis Harian Detik melakukan konfirmasi dengan para tenaga kerja Proyek tersebut guna memastikan informasi yang diperoleh dari beberapa warga maupun masyarakat setempat," kalau soal kegiatan ini dari Provinsi (bandar lampung), soal siapa dan PT apa yang mengerjakan kami tidak tau kami hanya disuruh kerja ya kami kerja masalah yang lain-lain kami tidak tau," Papar dari salah satu Operator yang bekerja pada kegiatan tersebut. (Fir & Ay)

Pages

Powered by Blogger.