Halloween party ideas 2015







                                                                                                                          Foto:vv,Ist/Harian Detik

 JAKARTA , HD - Polda Metro Jaya melarang jajarannya meminta dana pengamanan ke warga. Hal ini ditegaskan terkait kabar mengenai dana sebesar Rp 120 juta dari RW 08 Kelapa Gading untuk pengamanan.

"Ya tidak boleh meminta, kita sudah punya anggarannya kok," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Terkait adanya surat edaran dari Kepala RW 08 Kelapa Gading, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Awi menegaskan pihak kepolisian tidak pernah meminta dana kepada masyarakat.

"Kita tidak minta, tidak ada itu. Kita tidak ada minta dana untuk pengamanan," ujarnya.

Permintaan dana di RW 08 Kelurahan Kelapa Gading disebut Awi adalah inisiatif Ketua RW setempat. Polres Jakarta Utara telah meminta klarifikasi ke Ketua RW tersebut.

"Kita tidak ada kaitannya dengan itu, pengamanan kita didukung Dipa, didukung dana kontijensi Mabes Polri," lanjut dia.

"Kapolres sudah perintahkan ke Ketua RW-nya untuk mencabut itu dan mengklarifikasi itu," tambah Awi.

Tapi dia menegaskan, masyarakat dapat meminta bantuan pengamanan kepada aparat polisi. "Kalau minta pengamanan itu hak prerogatif Kapolres untuk menilai apa perlu, kan anggota kita terbatas nanti patroli atau sambang Bhabinkamtibmasnya, itu teknis," paparnya.

Selain itu, Awi membenarkan adanya pengerahan sejumlah personel Brimob di Kelurahan Kelapa Gading pada saat demo 4 November lalu. Penempatan personel itu atas pertimbangan kerawanan.

"Ya betul itu salah satu titik yang kita amankan. Pada intinya ibu kota kita amankan ada sekitar 5000 lebih Brimob Nusantara yang disebar di 26 titik, tidak hanya itu saja," jelasnya.

Personel Brimob ditempatkan di lokasi untuk mengantisipasi ekses yang ditimbulkan akibat situasi demo 4 November yang juga dinilai sudah merembet ke isu SARA.

"Pusat bisnis, pertokoan, ekonomi, perumahan yang dianggap rawan, melalui penilaian gangguan kamtibmas melalui intelijen," kata Awi saat ditanya urgensinya menaruh pengamanan di lokasi tersebut.




(HD,Azis)

Pages

Powered by Blogger.