Halloween party ideas 2015





                                                                                                                               Foto:Ist/Harian Detik

JAKARTA , HD - Irman Gusman mengaku tidak tahu bila paket yang diberikan Sutanto dan Memi berisi uang Rp 100 juta. Ia mengira paket itu adalah oleh-oleh dari Sumatera Barat.

"Ada komunikasi lewat SMS atau telepon itu ya. Ya waktu di Padang kalau ada waktu dia minta waktu bertemu. Saya sebagai wakil rakyat ya silakan saja," kata Irman di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Selasa (22/11/2016).

"Apakah sebelumnya ada pembicaraan bahwa Memi mengeluhkan gula sulit dijual?" tanya anggota majelis hakim Ansyori Syafruddin.

"Enggak ada, ya tentu saya tidak ingat semua," jawab Ansyori.

Irman menceritakan kejadian itu bermula pukul 23.00 WIB. Sutanto dan Memi datang dan diterima Irman.

"Memi kan tamu saya, saya hormati," ujar Imam soal tamu tengah malam yang tetap ia terima.

Kemudian Sutanto menceritakan masalahnya yaitu kelangkaan gula di Sumatera Barat. Namun Irman mengaku tidak tahun kalau Sutanto sedang dibidik oleh Bareskrim Polri terkait kasus gula impor ilegal.

"Saya kan tidak tahu status Pak Tanto. Saya berbaik sangka saja. Bercerita soal Bu Memi dan pabrik gula dan sebagainya," ucap Irman.

Setelah mengobrol, pasangan suami istri itu kemudian pamit pulang.

"Kemudian Beliau menyampaikan ini ada oleh-oleh ya, sebagai orang sudah saya kenal," tutur Irman.

"Dalam bentuk apa?" tanya Ansyori

"Dalam bentuk bungkusan," jawab Irman.

"Kertas atau plastik?" tanya Ansyori menyelidik.

"Saya karena sudah malam, dan saya sibuk. Saya tidak memperhatikan detail. Saya kan tidak detail orangnya. Bingkisan yang oleh-oleh gitu ya. Saya kan berbaik sangka saja. Barangkali ada semacam souvenir atau apa dari Sumatera Barat. Setelah itu beliau pulang, saya ke kamar," cerita Irman.

Sejurus kemudian, penyidik KPK menggerebek mereka. Belakangan terungkap paket itu berisi uang Rp 100 juta. Irman lalu digelandang ke markas KPK.

"Istri saya juga panik. Saya lihat memang ada uang. KPK mengatakan saya harus ikut. Akhirnya setelah beberapa menit, saya ikut ke Kuningan," ucap Irman.

(HD/Azis)

Pages

Powered by Blogger.