Foto:Okz,Ist/Harian Detik
LIMA – Pertemuan
pertama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
berjalan mulus. Setelah Duterte menyampaikan keluh kesah tentang hegemoni
Negara Barat, kali ini giliran Putin yang dikabarkan mengundang rekan
seprofesinya di Asia Tenggara itu untuk datang berkunjung ke Rusia.
Diwartakan Asian Correspondent, Senin (21/11/2016),
informasi tersebut disampaikan oleh pihak Istana Malacanang di Manila. Kepala
Badan Keamanan Nasional Filipina, Hermogenes Esperon Jr mengatakan, pihaknya
sudah mengatur pertemuan bilateral tersebut. Sekarang tinggal menunggu
kepastian tanggal dari Kremlin.
The Punisher dan Grey Cardinal bertemu
untuk pertama kalinya di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi
Negara Asia Pasifik (KTT APEC) di Lima, Peru pada Sabtu 19 November waktu
setempat.
Digong menyatakan, pertemuan itu sangat dinanti-nanti
olehnya. Sebagaimana dalam banyak kesempatan, dia terkenal senang memuja orang
nomor satu di Negeri Beruang Merah tersebut. Baginya, Putin adalah pahlawan
sekaligus sosok pemimpin yang amat diidolakan.
Kepada Putin, dia meluapkan segala ketidaksukaannya kepada
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Menurut mantan Wali Kota Davao itu,
Negara Barat penuh kemunafikan dan suka mem-bully negara lain yang lebih kecil.
Pernyataan Duterte kemudian menjadi berita utama di
laman-laman terdepan media massa di Filipina. Bahkan, kantor berita ABS-CBN
menggambarkan pertemuan itu bak anak-anak yang sedang mengeluh kepada kakak
laki-lakinya.
Filipina selama beberapa dekade terakhir bersekutu dekat
dengan AS. Kedekatan ini terlihat dari pangkalan militer dan persenjataan yang
semuanya pabrikan Negeri Paman Sam.
Namun sekarang dengan naiknya Duterte, presiden yang satu
ini melihat AS sebagai negara yang banyak ikut campur urusan negara lain dan
ingin menghapuskan intervensi tersebut.
(HD,Azis)