PUNGGUR, HD - Kepala SMA Negeri 1 Punggur
Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Drs. Suntoro mengatakan, terus berupaya
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Seperti, dengan membina dewan guru
untuk menjadi salah satu prestasi yang berbeda dan lebih baik.
“Menurutnya,
pendidikan merupakan faktor utama dan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya pribadi para siswa. Menyadari akan hal tersebut, maka SMAN 1 Punggur
sangat serius meningkatkan kualitas bidang pendidikan, sebab dengan sistem
pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas
dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara,” kata Suntoro kepada Harian Detik, Senin (31/10) di ruang kerjanya
kemarin.
“Suntoro
menambahkan, reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan
tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan
yang mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi tuntutan zaman
yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, kata dia, harus
berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi
manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna
kesejahteraan hidup di masa depan.
“Kemudian,
pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan SDM, walaupun usaha
pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan
formal (sekolah,red). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai
sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan
sistematis, programatis, dan berjenjang,” ujarnya.
“Masih di
katakan Suntoro, kemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia
semakin meluas dan sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah
kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah
politik, ekonomi, maupun sosial.
“Kesetiakawanan
sosial umat manusia semakin kental, hal ini berarti kepedulian umat manusia
terhadap sesamanya semakin merupakan tugas setiap manusia, pemerintah, dan
sistem pendidikan nasional. Selanjutnya, dikatakan Suntoro, bahwa pendidikan
bertugas untuk mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab setiap warga Negara
terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungan masyarakat dan
Negara, juga umat manusia,” ucapnya.
“Menyingung
tentang program pendidikan melalui akademis dan non-Akademis, Suntoro
mengatakan, akademik ini bersifat formal baik pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu. Hanya mengutamakan
capaian nilai prestasi akademik di sekolah dan mengabaikan prestasi
non-akademik merupakan kekeliruan pelaksanaan pendidikan.
Dikatakan Suntoro, tidak semua peserta didik memiliki keunggulan akademis
karena ada juga yang justru menonjol di bidang seni dan olahraga. “Sedangkan,
kata dia, kegiatan non akademik di sekolah biasa disebut dengan kegiatan
ekstrakulikuler, yakni kegiatan diluar materi pelajaran wajib sekolah.
Ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas,
di luar jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan-kegiatan ini, kata dia, ada pada setiap jenjang pendidikan dari
sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan, agar
siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini, diadakan secara swadaya dari
pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar
jam pelajaran sekolah,” kata Suntoro. (Pur)
Wakil Bupati
Lamteng, Loekman Djoyosoemarto, S.Sos,MM menunjau SMAN 1 Punggur yang terus meningkatkan
mutu pembelajaran. Nampak pada gambar, Kepsek SMAN 1 Punggur, Drs. Suntoro foto
bersama. (Purwadi)