Halloween party ideas 2015




PUNGGUR, HD - Kepala SMA Negeri 1 Punggur Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Drs. Suntoro mengatakan, terus berupaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Seperti, dengan membina dewan guru untuk menjadi salah satu prestasi yang berbeda dan lebih baik.
“Menurutnya, pendidikan merupakan faktor utama dan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi para siswa. Menyadari akan hal tersebut, maka SMAN 1 Punggur sangat serius meningkatkan kualitas bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Suntoro kepada Harian Detik, Senin (31/10) di ruang kerjanya kemarin.
“Suntoro menambahkan, reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, kata dia, harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
“Kemudian, pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan SDM, walaupun usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan formal (sekolah,red). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan sistematis, programatis, dan berjenjang,” ujarnya.
“Masih di katakan Suntoro, kemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia semakin meluas dan sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi, maupun sosial.
“Kesetiakawanan sosial umat manusia semakin kental, hal ini berarti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya semakin merupakan tugas setiap manusia, pemerintah, dan sistem pendidikan nasional. Selanjutnya, dikatakan Suntoro, bahwa pendidikan bertugas untuk mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab setiap warga Negara terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungan masyarakat dan Negara, juga umat manusia,” ucapnya.
“Menyingung tentang program pendidikan melalui akademis dan non-Akademis, Suntoro mengatakan, akademik ini bersifat formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu. Hanya mengutamakan capaian nilai prestasi akademik di sekolah dan mengabaikan prestasi non-akademik merupakan kekeliruan pelaksanaan pendidikan.
Dikatakan Suntoro, tidak semua peserta didik memiliki keunggulan akademis karena ada juga yang justru menonjol di bidang seni dan olahraga. “Sedangkan, kata dia, kegiatan non akademik di sekolah biasa disebut dengan kegiatan ekstrakulikuler, yakni kegiatan diluar materi pelajaran wajib sekolah. Ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan-kegiatan ini, kata dia, ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan, agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini, diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah,” kata Suntoro. (Pur)

Wakil Bupati Lamteng, Loekman Djoyosoemarto, S.Sos,MM menunjau SMAN 1 Punggur yang terus meningkatkan mutu pembelajaran. Nampak pada gambar, Kepsek SMAN 1 Punggur, Drs. Suntoro foto bersama. (Purwadi)

Pages

Powered by Blogger.