Halloween party ideas 2015




TANGGAMUS, HD - Sebuah truk yang membawa bahan baku botol air mineral mengalami kendala pada rem sehingga keluar jalur dan terguling di Pekon Kagungan, Kecamatan Kota Agung Timur.
Menurut Kanit Lakalantas Bripka Rudy Prawira, mewakili Kasatlantas AKP Sofyan, kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal. Truk bernopol L 9109 AK tersebut keluar jalur lalu menabrak pohon dan terguling. Beruntung tidak ada korban jiwa, sopir bernama Sumantri, warga Kec. Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten dan keneknya Suhadi dengan alamat sama selamat.
"Penyebab lakalantas karena sistem pengereman pada kendaraan. Untuk jenis truk biasa disebut rem bantat, atau rem suatu saat tidak berfungsi. Ini disebabkan truk baru melewati turunan yang panjang, dan selama itu terus mengerem. Lantas tiba-tiba rem tidak berfungsi. Namun itu bukan blong rem sebab jika diinjak lagi masih berfungsi, memang jenis truk umumnya seperti itu," terang Rudy, Senin (3/10).
Ia mengaku nantinya truk akan dievakuasi dengan crane. Dampak lakalantas ini hanya kendaraan yang rusak berat dengan kerugian ditaksir Rp 75 juta ditambah muatan yang tercecer. Lokasi lakalantas memang titik rawan, karena akhir turunan yang panjang lalu sedikit membelok serta kelebaran jalan yang sempit. Di lokas ini sekarang ada dua bangkai truk yang terguling, satunya truk tronton BK 8371 VE yang mengangkut kapal tongkang juga mengalami kecelakaan yang sama bahkan merusak tiga rumah.
Lantaran titik rawan jadi lokasi kecelakaan disebabkan rem, Satlantas Polres Tanggamus setuju jika di lokasi tersebut dibangun jalur penyerlamat. "Sangat setuju, sebab sudah sering terjadi kecelakaan di sana, jadi bagusnya dibuat jalur penyelamat. Nanti kami akan surati pihak-pihak terkait dari unsur pemerintahan sampai pekon setempat untuk pembuatan jalur penyelamat," terang Rudy.
Kemudian dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mukhlis Basri, pembuatan jalur penyelamat harus koordinasikan dulu ke pusat, sebab jalan tersebut statusnya jalan nasional. Dan jika pusat tidak respon, pemkab siap berikan hibah untuk pembangunan jalur penyelamat. "Kami rasa mudah saja untuk buat jalur penyelamat, apalagi bagi pusat, dana untuk itu tidak seberapa. Kami pun sanggup tapi biar pusat dulu," ujarnya.
Namun ia menegaskan, niatan baik pemkab harus sejalan dengan warga yang lahannya jadi lokasi pembuatan jalur penyelamat. Tentunya mereka harus relokasi yang sebelumnya diadakan ganti rugi tanah. "Tanyakan warga dulu, tentunya maksud kami baik demi keselamatan mereka juga. Tapi kalau mereka tidak mau kami pun tidak bisa memaksa sebab mereka sah memiliki lahannya," kata Mukhlis.
Sementara itu, Iman Hidayat selaku pemilik rumah yang hancur akibat truk terguling pertama mengakui akan berembuk terlebih dahulu kepada keluarga besarnya dan tetangga yang terkena dampak tersebut. Namun secara pribadi dirinya menyetujui upaya dari pemkab jika ingin merelokasi. "Saya pribadi sih setuju, tapi harus disampaikan dulu kekeluarga dan tetangga yang berdekatan, setuju atau tidaknya," jelasnya.
Sedangkan Hanjani selaku pemilik rumah yang menjadi korban dari truk yang baru terguling mengatakan, belum bisa memastikan mau atau tidaknya, namun jika memang ganti rugi tersebut sesuai, maka dirinya akan menyampaikan terlebih dahulu kepada keluarga. Di lokasi ini ada enam  rumah yang rawan terkena tabrakan kendaraan rem blong. (zim)

Pages

Powered by Blogger.